Senin, 06 Juli 2009

TERNAK SEBAGAI SARANA PENINGKATAN IMAN DAN TAQWA

PENDAHULUAN
Sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah diantaranya adalah diciptakan Nya langit, bumi dan binatang-binatang yang beraneka ragam bangsa, jenis, warna dan bentuknya serta bertebaran di antara bumi dan langit, baik yang masih liar yang tidak terhitung jumlahnya maupun yang sudah dipelihara manusia untuk diambil manfaatnya.
Binatang-binatang itu diciptakan Allah sebagai sarana yang diberikan kepada manusia untuk dipergunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidaklah sia-sia Allah menciptakan binatang tersebut. Semula semua binatang itu dalam keadaan liar yang bahkan sampai sekarangpun masih banyak ditemukan binatang-binatang liar tersebut karena belum semua biatang-binatang itu dapat ditundukkan dan dijinakkan oleh manusia. Proses menjadikan jinak binatang dari keadaan liar sehingga dapat dipelihara dan diambil manfaatnya oleh manusia disebut domestikasi. Proses domestikasi ini terjadi sesuai dengan proses perkembangan peradaban manusia, mulai timbulnya rasa iba dan kasih sayang, meningkat untuk tujuan berkorban untuk sesuatu yang mempynyai kekuatan ghaib, untuk pertanian, untuk kebutuhan hidup manusia dalah hal pangan dan sandang sampai untuk untuk tujuan penelitian-penelitian ilmiah.

FUNGSI TERNAK BAGI MANUSIA
1. Sebagai sumber pangan yang bagus untuk manusia (Q:16:114; Q:20:54; Q: 16:66). Tubuh manusia disusun oleh karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin dan mineral. Keenan zat tersebut harus selalu dicukupi dan tersedia dalam tubuh dalam jumlah cukup dan seimbang sehingga semua proses dan aikvitas kehidupan dapat berjalan dengan baik, serasi dan seimbang. Bila dalam tubuh terjadi kekurangan zat-zat tersebut, maka zat penyusun tubuh akan dipergunakan sebagai sumber enersi sehingga aktivitas kehidupan berlangsung. Oleh karena itu agar persediaan makanan dalam tubuh tidak dipergunakan sebagai sumber energi, maka zat-zat makanan tersebut harus disediakan dari luar tubuh melalui makanan dan minuman yang mengandung zat-zat yang diperlukan tersebut untuk pertumbuhan, energi/tenaga dan menjaga kesehatan tubuh. Salah satu bahan makanan yang dapat mencukupi kebutuhan zat-zast makanan tersebut dan berasal dari ternak berupa daging dan susu disamping telur hasil produk bangsa unggas.
Allah menciptakan dan menyediakan sejumlah bahan makanan berasal dari ternak yang berupa daging, susu dan telur untuk dinikmati manusia, sebagai manifestasi kemurahan Allah terhadap umatnya. Bahan makanan tersebut memiliki nilai gizi tinggi untuk menjaga kesehatan dan membina kesejahteraan manusia. Isyarat ini didengungkan khususnya kepada umat Islam agar mereka menangkap peluang ini untuk terjun ke gelanggang peternakan sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya dan pada akhirnya menjadi umat yang kuat, sehat fisik dan mental serta akan selalu mensyukuri nikmat Allah yang tidak terhingga ini.

2. Alat transportasi (Q:36:71-73; Q:16:7). Fungsi kedua ternak adalah sebagai kendaraan bagi manusia, untuk membawa beban yang berat dimana manusia dengan beban itu tidak mampu untuk memikulnya. Fungsi ini khususnya untuk pengangkut hasi-hasil pertanian, menggarap sawah, serta alat trasportasi pada daerah-daerah yang belum dijangkau transportasi modern. Bagaimana onta dapat sebagai alat angkut di padang pasir yang panas; kuda, bighal dan keledai di daerah dataran rendah dan pegunungan: gajah dan kuda dipergunakan sebagai alat angkut barang berat dan transportasi perang. Sapi yang selalu tekun menelusuri jalan yang mulus dan rusak untuk menanirk gerobak. Kerbau dan sapi selalu taat dan patuh sama pemiliknya untuk menarik bajak dan garu meski jalannya sangat berlumpur. Itu semua adalah rahmat Allah yang diberikan kepada manusia sejak berabad-abad lalu hingga sekarang yang masih dapat disaksikan dimana-mana, mulai gajah sebagai tunggangan lambat yang setia sampai kuda yang cepat jalkannya sebagai penari kereta raja. Kejadian tersebut bila direnungkan akan terasalah bagi kita kaum muslimin akan kebesaran, kasih sayang dan kemurahan Allah terhadap umat Nya yang lamah ini.

3. Bahan pakaian dan perabot rumah tangga (Q: 16:5 dan 80). Bila sapi dipotong untuk diambil dagingnya, maka kulit, tanduk dan tulang tidak terbuang begitu saja. Kulit dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri, bahan perdagangan yang mahal, disamping tulang dan tanduknya. Bulu domba dan kambing dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri pakaian yang menghangatkan dan melindungi manusia dari sengatan udara dingin. Bahkan pakaian dari bulu ini sudah dicontohkan sejak Nabi dan para sahabatnya dulu. Sekarang pakaian wool merupakan obyek perekonomian dan perdagangan penting dan ramai di dunia khususnya di beberapa negara seperti Australia, Amerika dan Eropa, sehingga peternakan domba di negara-negara tersebut sangat maju dan berkembang dengan pesat, Sebaliknya sangat prihatinlah jika umat Islam yang mendapat isyarat nyaring dari Kitbullah Al Qur’an dan Sunah Nabi, tapi kurang memberikan respon serius perihal industri tekstil (wool) dari ternak ini. Disamping itu ternak dapat dimanfaatkan kotoran dan urine nya sebagai pupuk kandang/organik yang menyuburkan tanah tanah pertanian yang mutunya lebih baik dibandingkan pupuk buatan. Selain itu kotoran ternak dapat dmanfaatkan untuk produksi gas bio untuk keperluan rumah tangga, pupuk dan pakan ternak.

4. Obat/Farmasi (Q: 16:69). Madu merupakan bahan yang dihasilkan lebah dan telah diketahui kehebaran dan keampuhan khasiatnya dalam bidang farmasi ini. Disamping itu dari lebah dihasilkan Royal Jelly, Propolis dan Pollen, yang kesemuanya itu diakui sebagai bahan makanan yang berfungsi sebagai obat-obatan/farmasi. Nabipun memberikan tauladan untuk menjaga kesehatan beliau setiap hari dengan minum susu kambing dan minum madu. Cuma sayang sunnah Nabi ini sekarang seolah dilupakan oleh umatnya. Dari hewan dapat diambil pula untuk pembuatan obat-obatan seperti extrak lever, hormon dan mineral. Disamping itu kita kenal kelinci dan monyet yang sangat bermnafaat untuk uji coba obat-obatan sebelum dipergunakan oleh manusiam.

5. Sarana ibadah. Sebagai uraian manfaat terakhir ternak yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai sarana pengabdian dan amal bakti manusia kepada Kholiqnya (Hablum minallah) dan sarana beramal bakti sosial sesama makhluq Nya (Hablum minannas). Onta merupakan hewan pengangkut waktu melaksanakan ibadah haji terutama yang datang dari tempat jauh, meskipun sekarang sebagian telah digantikan fungsinya oleh kendaraan modern. Demikian juga sarana ibadah seperti tempat wudhu, alat sholat banyak dibuat dari binatang ternak. Dalam bidang sosial ternak berfungsi sebagai amal zakat yang sangat dianjurkan oleh agama. Zakat ini tidak mungkin terlaksana jika kaum muslimin banyak yang miskin (tidak memilkiki ternak). Selain itu anjuran qurban (Q:108:2), aqiqah dan walimah merupakan anjuran agama untuk lebih meningkatkan dan mendorong peningkatan populasi dan produktivitasd ternak. Memperhatikan kepentingan ternak dalam hubungannya dengan ibadah dan amal sosial yang merupakan ciri kehidupan setiap muslim, maka seharusnyalah ummat Islam dapat membangun ekonominya dengan baik dimana peternakan merupakan salah bidang daripadanya.

PANNGILAN PETERNAKAN DALAM ISLAM
a. Seruan beternak dijelaskan dalam Al Quran. Ternak diabadikan dalam nama surat dalam Al Quran misalnya Al An’am (ternak), An Nahl (lebah), Al Baqarah (sapi betina. Dorongan ini menunjukkan bahwa profesi peternakan merupakan bidang kehidupan yang ideal dalam rangka pembinaan hayyatan thayyibah, kehidupan yang baik dan bersih dalam dunia menuju kehidupan mulia di akherat nanti.
b. Sunnah Nabi. Sekolah pertama yang dimasuki Nabi untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dunia adalah Fakultas Peternakan (menggembala kambing), baru kemudian beliau masuk Fakultas Ekonomi (berbisnis bersama-sama Khadijah). Dalam suatu hadist disebutkan: Tuhan tiada mengutus seorang Nabi, melainkan ia pernah menggembala kambing. Lalu sahabat bertanya kepada Nabi: Bagaimana dengan Engkau Ya Nabi?. Akupun pernah menggembala kambing kepunyaan orang-orang Makah dengan mendapat upa beberapa qirath.
c. Daya dukung lingkungan. Dalam bidang peternakan dikenal tripologi pengembangan yaitu breeding, feeding dan management. Semua unsur tersebut ternyata telah disediakan Allah kepada ummat Nya, baik bibit unggul, pakan yang baik, dan sarana dan prasarana produksi peternakan (Q: 79:30-33).
d. Daya dukung ilmu/ketrampilan. Keahlian dan ketrampilan adalah salah satu faktor produksi. Peternakan sebagai salah satu unit ekonomi dan produksi, perlu dilengkapi kepandaian, ketrampilan dan ilmu pengetahuan sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya. Keahlian dan ketrampilan merupakan saranan penting untuk mengembangkan peternakan. Disinilah diperlukan sarjana peternakan, dokter hewan dan praktis lain di bidang Peternakan (khususnya yang muslim), guna mendukung perkembangan dunia peternakan. Allah memberikan tempat tersendiri khsusunya bagi orang yang beriman dan berilmu (Q:58:11).

KESIMPULAN
1. Peternakan merupakan sarana penopang ekonomi yang dicontohkan oleh Nabi, sehingga usaha mengingkatkan produktivitasnya adalah kewajiban umat Islam termasuk meningkatkan keilmuannya.
2. Ternak dapat merupakan sarana ibrah untuk mendekatkan diri pada Allah dan dapat meningkatkan keimanan serta ketaqwaan.
3. Medan peternakan merupakan medan amalillah yang baik dan produktif, Merintis karier di bidang Peternakan dapat mengantarkan kepada hidup bahagia (hayyatan thayyibah) yang diridhoi Allah s.w.t.

Rabu, 01 Juli 2009

TERNAK SEBAGAI SARANA PENINGKATAN IMAN DAN TAQWA

Oleh: Moh. Nur Ihsan

PENDAHULUAN
Sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah diantaranya adalah diciptakan Nya langit, bumi dan binatang-binatang yang beraneka ragam bangsa, jenis, warna dan bentuknya serta bertebaran di antara bumi dan langit, baik yang masih liar yang tidak terhitung jumlahnya maupun yang sudah dipelihara manusia untuk diambil manfaatnya.
Binatang-binatang itu diciptakan Allah sebagai sarana yang diberikan kepada manusia untuk dipergunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidaklah sia-sia Allah menciptakan binatang tersebut. Semula semua binatang itu dalam keadaan liar yang bahkan sampai sekarangpun masih banyak ditemukan binatang-binatang liar tersebut karena belum semua biatang-binatang itu dapat ditundukkan dan dijinakkan oleh manusia. Proses menjadikan jinak binatang dari keadaan liar sehingga dapat dipelihara dan diambil manfaatnya oleh manusia disebut domestikasi. Proses domestikasi ini terjadi sesuai dengan proses perkembangan peradaban manusia, mulai timbulnya rasa iba dan kasih sayang, meningkat untuk tujuan berkorban untuk sesuatu yang mempynyai kekuatan ghaib, untuk pertanian, untuk kebutuhan hidup manusia dalah hal pangan dan sandang sampai untuk untuk tujuan penelitian-penelitian ilmiah.

FUNGSI TERNAK BAGI MANUSIA
1. Sebagai sumber pangan yang bagus untuk manusia (Q:16:114; Q:20:54; Q: 16:66). Tubuh manusia disusun oleh karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin dan mineral. Keenan zat tersebut harus selalu dicukupi dan tersedia dalam tubuh dalam jumlah cukup dan seimbang sehingga semua proses dan aikvitas kehidupan dapat berjalan dengan baik, serasi dan seimbang. Bila dalam tubuh terjadi kekurangan zat-zat tersebut, maka zat penyusun tubuh akan dipergunakan sebagai sumber enersi sehingga aktivitas kehidupan berlangsung. Oleh karena itu agar persediaan makanan dalam tubuh tidak dipergunakan sebagai sumber energi, maka zat-zat makanan tersebut harus disediakan dari luar tubuh melalui makanan dan minuman yang mengandung zat-zat yang diperlukan tersebut untuk pertumbuhan, energi/tenaga dan menjaga kesehatan tubuh. Salah satu bahan makanan yang dapat mencukupi kebutuhan zat-zast makanan tersebut dan berasal dari ternak berupa daging dan susu disamping telur hasil produk bangsa unggas.
Allah menciptakan dan menyediakan sejumlah bahan makanan berasal dari ternak yang berupa daging, susu dan telur untuk dinikmati manusia, sebagai manifestasi kemurahan Allah terhadap umatnya. Bahan makanan tersebut memiliki nilai gizi tinggi untuk menjaga kesehatan dan membina kesejahteraan manusia. Isyarat ini didengungkan khususnya kepada umat Islam agar mereka menangkap peluang ini untuk terjun ke gelanggang peternakan sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya dan pada akhirnya menjadi umat yang kuat, sehat fisik dan mental serta akan selalu mensyukuri nikmat Allah yang tidak terhingga ini.

2. Alat transportasi (Q:36:71-73; Q:16:7). Fungsi kedua ternak adalah sebagai kendaraan bagi manusia, untuk membawa beban yang berat dimana manusia dengan beban itu tidak mampu untuk memikulnya. Fungsi ini khususnya untuk pengangkut hasi-hasil pertanian, menggarap sawah, serta alat trasportasi pada daerah-daerah yang belum dijangkau transportasi modern. Bagaimana onta dapat sebagai alat angkut di padang pasir yang panas; kuda, bighal dan keledai di daerah dataran rendah dan pegunungan: gajah dan kuda dipergunakan sebagai alat angkut barang berat dan transportasi perang. Sapi yang selalu tekun menelusuri jalan yang mulus dan rusak untuk menanirk gerobak. Kerbau dan sapi selalu taat dan patuh sama pemiliknya untuk menarik bajak dan garu meski jalannya sangat berlumpur. Itu semua adalah rahmat Allah yang diberikan kepada manusia sejak berabad-abad lalu hingga sekarang yang masih dapat disaksikan dimana-mana, mulai gajah sebagai tunggangan lambat yang setia sampai kuda yang cepat jalkannya sebagai penari kereta raja. Kejadian tersebut bila direnungkan akan terasalah bagi kita kaum muslimin akan kebesaran, kasih sayang dan kemurahan Allah terhadap umat Nya yang lamah ini.

3. Bahan pakaian dan perabot rumah tangga (Q: 16:5 dan 80). Bila sapi dipotong untuk diambil dagingnya, maka kulit, tanduk dan tulang tidak terbuang begitu saja. Kulit dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri, bahan perdagangan yang mahal, disamping tulang dan tanduknya. Bulu domba dan kambing dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri pakaian yang menghangatkan dan melindungi manusia dari sengatan udara dingin. Bahkan pakaian dari bulu ini sudah dicontohkan sejak Nabi dan para sahabatnya dulu. Sekarang pakaian wool merupakan obyek perekonomian dan perdagangan penting dan ramai di dunia khususnya di beberapa negara seperti Australia, Amerika dan Eropa, sehingga peternakan domba di negara-negara tersebut sangat maju dan berkembang dengan pesat, Sebaliknya sangat prihatinlah jika umat Islam yang mendapat isyarat nyaring dari Kitbullah Al Qur’an dan Sunah Nabi, tapi kurang memberikan respon serius perihal industri tekstil (wool) dari ternak ini. Disamping itu ternak dapat dimanfaatkan kotoran dan urine nya sebagai pupuk kandang/organik yang menyuburkan tanah tanah pertanian yang mutunya lebih baik dibandingkan pupuk buatan. Selain itu kotoran ternak dapat dmanfaatkan untuk produksi gas bio untuk keperluan rumah tangga, pupuk dan pakan ternak.

4. Obat/Farmasi (Q: 16:69). Madu merupakan bahan yang dihasilkan lebah dan telah diketahui kehebaran dan keampuhan khasiatnya dalam bidang farmasi ini. Disamping itu dari lebah dihasilkan Royal Jelly, Propolis dan Pollen, yang kesemuanya itu diakui sebagai bahan makanan yang berfungsi sebagai obat-obatan/farmasi. Nabipun memberikan tauladan untuk menjaga kesehatan beliau setiap hari dengan minum susu kambing dan minum madu. Cuma sayang sunnah Nabi ini sekarang seolah dilupakan oleh umatnya. Dari hewan dapat diambil pula untuk pembuatan obat-obatan seperti extrak lever, hormon dan mineral. Disamping itu kita kenal kelinci dan monyet yang sangat bermnafaat untuk uji coba obat-obatan sebelum dipergunakan oleh manusiam.

5. Sarana ibadah. Sebagai uraian manfaat terakhir ternak yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai sarana pengabdian dan amal bakti manusia kepada Kholiqnya (Hablum minallah) dan sarana beramal bakti sosial sesama makhluq Nya (Hablum minannas). Onta merupakan hewan pengangkut waktu melaksanakan ibadah haji terutama yang datang dari tempat jauh, meskipun sekarang sebagian telah digantikan fungsinya oleh kendaraan modern. Demikian juga sarana ibadah seperti tempat wudhu, alat sholat banyak dibuat dari binatang ternak. Dalam bidang sosial ternak berfungsi sebagai amal zakat yang sangat dianjurkan oleh agama. Zakat ini tidak mungkin terlaksana jika kaum muslimin banyak yang miskin (tidak memilkiki ternak). Selain itu anjuran qurban (Q:108:2), aqiqah dan walimah merupakan anjuran agama untuk lebih meningkatkan dan mendorong peningkatan populasi dan produktivitasd ternak. Memperhatikan kepentingan ternak dalam hubungannya dengan ibadah dan amal sosial yang merupakan ciri kehidupan setiap muslim, maka seharusnyalah ummat Islam dapat membangun ekonominya dengan baik dimana peternakan merupakan salah bidang daripadanya.

PANNGILAN PETERNAKAN DALAM ISLAM
a. Seruan beternak dijelaskan dalam Al Quran. Ternak diabadikan dalam nama surat dalam Al Quran misalnya Al An’am (ternak), An Nahl (lebah), Al Baqarah (sapi betina. Dorongan ini menunjukkan bahwa profesi peternakan merupakan bidang kehidupan yang ideal dalam rangka pembinaan hayyatan thayyibah, kehidupan yang baik dan bersih dalam dunia menuju kehidupan mulia di akherat nanti.
b. Sunnah Nabi. Sekolah pertama yang dimasuki Nabi untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dunia adalah Fakultas Peternakan (menggembala kambing), baru kemudian beliau masuk Fakultas Ekonomi (berbisnis bersama-sama Khadijah). Dalam suatu hadist disebutkan: Tuhan tiada mengutus seorang Nabi, melainkan ia pernah menggembala kambing. Lalu sahabat bertanya kepada Nabi: Bagaimana dengan Engkau Ya Nabi?. Akupun pernah menggembala kambing kepunyaan orang-orang Makah dengan mendapat upa beberapa qirath.
c. Daya dukung lingkungan. Dalam bidang peternakan dikenal tripologi pengembangan yaitu breeding, feeding dan management. Semua unsur tersebut ternyata telah disediakan Allah kepada ummat Nya, baik bibit unggul, pakan yang baik, dan sarana dan prasarana produksi peternakan (Q: 79:30-33).
d. Daya dukung ilmu/ketrampilan. Keahlian dan ketrampilan adalah salah satu faktor produksi. Peternakan sebagai salah satu unit ekonomi dan produksi, perlu dilengkapi kepandaian, ketrampilan dan ilmu pengetahuan sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya. Keahlian dan ketrampilan merupakan saranan penting untuk mengembangkan peternakan. Disinilah diperlukan sarjana peternakan, dokter hewan dan praktis lain di bidang Peternakan (khususnya yang muslim), guna mendukung perkembangan dunia peternakan. Allah memberikan tempat tersendiri khsusunya bagi orang yang beriman dan berilmu (Q:58:11).

KESIMPULAN
1. Peternakan merupakan sarana penopang ekonomi yang dicontohkan oleh Nabi, sehingga usaha mengingkatkan produktivitasnya adalah kewajiban umat Islam termasuk meningkatkan keilmuannya.
2. Ternak dapat merupakan sarana ibrah untuk mendekatkan diri pada Allah dan dapat meningkatkan keimanan serta ketaqwaan.
3. Medan peternakan merupakan medan amalillah yang baik dan produktif, Merintis karier di bidang Peternakan dapat mengantarkan kepada hidup bahagia (hayyatan thayyibah) yang diridhoi Allah s.w.t.